“Kembali kepada Sifat Kealamian Diri”

Hari Kamis tanggal 25 Juni 2009, kami sekeluarga pergi keluarkota untuk berlibur. Pada malam hari setibanya kami di hotel, kakak perempuan saya yang membawa kedua anaknya untuk berlibur kebetulan tidak membawa babysitter. Jadi semua kebutuhan kedua anaknya kakak saya lah yang mengurus.

Saya tahu sekali bahwa kakak saya adalah seorang wanita karier, dikantor beliau mempunyai jabatan yang tinggi dan membawahi banyak anak buah.

Tetapi ketika malam itu saya melihat jauh sekali keadaan kakak saya di kantor dan di hotel. Beliau tidak tidur semalamam karena mengurusi anaknya yang bungsu yang selalu menangis.

Karena kasih sayang dan sifat keibuannya yang membuat beliau tetap melakukan “kewajiban” nya sebagai seorang ibu kepada anaknya.

Dan saya yakin hampir semua ibu didunia ini melakukan hal yang sama.

Satu hal yang dapat dilihat adalah bahwa walaupun kakak saya seorang wanita karier, berkedudukan, pada akhirnya beliau tetap kembali kepada sifat kealamian-nya yaitu seorang wanita sekaligus ibu bagi anak-anaknya.

Sama dengan kita semua, bahwa pada akhirnya kita semua kembali pada sifat kealamaian kita. Dan salah satunya adalah “ketiadaan diri”. Ketiadaan diri adalah salah satu dari sifat dari kealamian diri.

_/\_
Che Na
25 Juni 2009