Pencarian
Similar topics
Latest topics
Connect Facebook
Samudera Hati (TYK)
Statistics
Total 69 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Pras
Total 428 kiriman artikel dari user in 160 subjects
Tembok dan Cahaya Lilin
Halaman 1 dari 1
Tembok dan Cahaya Lilin
Minggu tanggal 17 Mei 2009, sore itu sehabis pulang dari RSKB kegiatan Pemerhati. Seperti biasa setelah parkir, aku masuk kedalam rumah meletakan sepatu, membuka kaos kaki, meletakan tas ransel yang selalu menemaniku jika ke RSKB. Kemudian menyambar handuk yang digantung untuk selanjutnya ke kamar mandi.
Tetapi hari itu berbeda, dikarenakan padamnya listrik dirumah. Setelah memarkirkan mobil dihalaman aku masuk kedalam rumah yang gelap, yang hanya diterangi oleh cahaya lilin. Setelah meletakan semua barang-barang bawaanku aku menghempaskan tubuhku di ruang tamu, duduk bersama keponakanku sebentar sebelum menuju kekamar mandi.
Diruang tamu hanya ada 1 buah lilin yang menerangi ruang tamu, aku mencoba menghidupkan lampu di HP untuk mencari lilin lain, yang akan ku gunakan sebagai penerang dikamar mandi.
Setelah mendapatkan lilin, aku menghidupkannya, membawa serta lilin itu kekamar mandi, dan meletakannya dipinggir bak air.
Pada saat lilin kuletakkan di bak air dan menerangi ruangan, ada yang menarik disana ditembok kamar mandi. Yang biasanya aku langsung mandi, tetapi kali ini tidak. Aku mencoba mengamati tembok-tembok itu, tembok-tembok yang disinari cahaya lilin. Tembok yang biasanya kulihat putih, rata, polos. Kali ini sangat berbeda, amat sangat jelas terlihat disana, tembok-tembok itu ternyata tidak rata, tidak mulus ada banyak gelombang.
Disaat itu aku terdiam, mencoba memahami apa maksud yang disampaikan "alam" dari kejadian itu. Sampai akhirnya muncul dikepalaku bahwa, hal yang terlihat itu sama seperti pola pikir kita. Terkadang kita biasa memandang sesuatu ataupun menilai sesuatu hanya dari sudut pandang yang biasa saja, seperti melihat tembok dengan lampu yang terang benderang, yang pada akhirnya kita melihat permukaan tembok itu yang biasa juga yaitu mulus, rata dan putih. Coba saja jika kita melihat sesuatu atau menilai sesuatu dari sudut pandang yang lain, yang berbeda dalam hal ini melihat dengan sinar redup dari cahaya lilin, apa yang terlihat? yang terlihat adalah kebalikan apa yang biasa kita lihat dengan lampu terang benderang, ternyata tembok itu tidak rata, tidak mulus seperti hari-hari biasa kita lihat.
Jika di contohkan mungkin kita biasa melihat rumah-rumah kumuh dikolong jembatan, dipinggir jalan tol atau dimana saja, jika kita tidak mengamati secara jelas , apa yang kita lihat? mungkin hanya pemandangan biasa saja, tidak ada yang menarik. Setelah melihat sebentar lalu kita melewatinya.
Tetapi coba sesekali kita melihat bukan dengan mata fisik kita, tetapi dengan mata-hati kita. Pemandangan yang sama tetapi makna yang dapat ditangkap pasti berbeda. Kita pasti akan mengucap syukur sedalam-dalamnya, apa yang kita miliki, apa yang kita dapatkan sudah sangat luar biasa. Dibandingkan mereka yang mungkin untuk makan sehari 2 kali saja sulit, bagaimana bisa untuk belanja ke mall dan berjalan-jalan atau bahkan nonton di 21.
Marilah kita semua untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang ini.
_/\_
By : Che Na
Tetapi hari itu berbeda, dikarenakan padamnya listrik dirumah. Setelah memarkirkan mobil dihalaman aku masuk kedalam rumah yang gelap, yang hanya diterangi oleh cahaya lilin. Setelah meletakan semua barang-barang bawaanku aku menghempaskan tubuhku di ruang tamu, duduk bersama keponakanku sebentar sebelum menuju kekamar mandi.
Diruang tamu hanya ada 1 buah lilin yang menerangi ruang tamu, aku mencoba menghidupkan lampu di HP untuk mencari lilin lain, yang akan ku gunakan sebagai penerang dikamar mandi.
Setelah mendapatkan lilin, aku menghidupkannya, membawa serta lilin itu kekamar mandi, dan meletakannya dipinggir bak air.
Pada saat lilin kuletakkan di bak air dan menerangi ruangan, ada yang menarik disana ditembok kamar mandi. Yang biasanya aku langsung mandi, tetapi kali ini tidak. Aku mencoba mengamati tembok-tembok itu, tembok-tembok yang disinari cahaya lilin. Tembok yang biasanya kulihat putih, rata, polos. Kali ini sangat berbeda, amat sangat jelas terlihat disana, tembok-tembok itu ternyata tidak rata, tidak mulus ada banyak gelombang.
Disaat itu aku terdiam, mencoba memahami apa maksud yang disampaikan "alam" dari kejadian itu. Sampai akhirnya muncul dikepalaku bahwa, hal yang terlihat itu sama seperti pola pikir kita. Terkadang kita biasa memandang sesuatu ataupun menilai sesuatu hanya dari sudut pandang yang biasa saja, seperti melihat tembok dengan lampu yang terang benderang, yang pada akhirnya kita melihat permukaan tembok itu yang biasa juga yaitu mulus, rata dan putih. Coba saja jika kita melihat sesuatu atau menilai sesuatu dari sudut pandang yang lain, yang berbeda dalam hal ini melihat dengan sinar redup dari cahaya lilin, apa yang terlihat? yang terlihat adalah kebalikan apa yang biasa kita lihat dengan lampu terang benderang, ternyata tembok itu tidak rata, tidak mulus seperti hari-hari biasa kita lihat.
Jika di contohkan mungkin kita biasa melihat rumah-rumah kumuh dikolong jembatan, dipinggir jalan tol atau dimana saja, jika kita tidak mengamati secara jelas , apa yang kita lihat? mungkin hanya pemandangan biasa saja, tidak ada yang menarik. Setelah melihat sebentar lalu kita melewatinya.
Tetapi coba sesekali kita melihat bukan dengan mata fisik kita, tetapi dengan mata-hati kita. Pemandangan yang sama tetapi makna yang dapat ditangkap pasti berbeda. Kita pasti akan mengucap syukur sedalam-dalamnya, apa yang kita miliki, apa yang kita dapatkan sudah sangat luar biasa. Dibandingkan mereka yang mungkin untuk makan sehari 2 kali saja sulit, bagaimana bisa untuk belanja ke mall dan berjalan-jalan atau bahkan nonton di 21.
Marilah kita semua untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang ini.
_/\_
By : Che Na
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Tue May 15, 2012 12:26 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 3
Sun Mar 25, 2012 4:42 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 2.
Sun Mar 25, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Kundalini Part 1 By TRIMURTI YOGA KUNDALINI
Sat Mar 24, 2012 9:24 pm by henry_gautama
» Kundalini-not Only in Hinduism
Sat Mar 24, 2012 8:52 pm by henry_gautama
» Pandangan Tantrayana ttg Pembangkitan Kundalini:
Fri Mar 23, 2012 9:52 pm by henry_gautama
» Beasiswa S1
Tue Mar 20, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Lowongan MANAGER OPERASIONAL
Tue Mar 20, 2012 4:37 pm by henry_gautama
» Mengenal lebih dekat Kundalini
Tue Mar 20, 2012 3:16 pm by henry_gautama