Pencarian
Similar topics
Latest topics
Connect Facebook
Samudera Hati (TYK)
Statistics
Total 69 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Pras
Total 428 kiriman artikel dari user in 160 subjects
Tamparan Seorang Sahabat
2 posters
Halaman 1 dari 1
Tamparan Seorang Sahabat
Tamparan??? suatu kata yang mempunyai makna negatif, sadis, kejam, tanpa perikemanusiaan. Terlebih dilakukan oleh seorang sahabat, dimana sahabat adalah suatu tingkatan yang lebih tinggi dari seorang teman.
Namun kali ini berbeda tamparan yang diberikan seorang teman kepada saya dua hari lalu bukanlah tamparan fisik yang biasa kita tahu adalah ayunan tangan yang mendarat di wajah. Tamparan ini adalah tamparan kata-kata yang mendarat pada kesadaran saya.
Hanya dengan satu kata saja seorang sahabat telah membuat saya jatuh, membuat saya goyah, membuat saya down. Namun jatuh itu bukanlah akhir dari segalanya. Ketika saya dapat menangkap maksud yang terkandung didalamnya. Maksud yang jauh lebih bernilai dan bermakna dari sebuah "kejatuhan".
Saya terlalu tenggelam dalam dunia spiritual, saya terlalu nyaman dengan dunia saya sendiri, saya terlalu menikmati kehangatan "ilusi" spiritual, saya juga terlalu menganggap spiritual itu adalah sinar yang terang benderang.
Sampai akhirnya saya dihadapkan kedalam keadaan nyata, keadaan kehidupan duniawi yang sesungguhnya. Disana saya goyah, dan saya jatuh.
Sahabat saya mengatakn saya seorang pecundang, yang jika menemukan permasalahan duniawi saya lari dan sembunyi dibalik spiritual.
Saya baru sadar bahwa spiritual bukanlah segala-galanya,tetapi spiritual itu adalah biasa-biasa saja. Spiritual bukanlah kata-kata indah yang mengalun, tetapi spiritual adalah tanpa kata-kata, spiritual bukanlah suatu kehangatan, namun spiritual adalah bagaimana kita dapat bertahan dalam dinginnya kehidupan. Spiritual itu bukanlah suatu sinar yang terang benderang, namun spiritual adalah bagaimana kita dapat bertahan dari gelapnya kehidupan yang kita jalani selangkah demi selangkah.
Kehidupan adalah seperti permainan gelembung sabun, dimana air dan sabun seperti spiritual dan duniawi, dimana kita harus dapat mencampurkannya dengan takaran yang pas tidak lebih ataupun tidak kurang, maka barulah disebut cairan sabun. Setelah itu dengan cairan yang telah jadi kita diharapkan dapat menghembuskan angin (meniup) dalam hal ini adalah praktek "melepas" dimana segala sesuatu pada akhirnya kita harus melepaskannya. Meniupnyapun harus dengan tiupan yang pas jika ingin menghasilkan gelembung sabun yang indah. Sama halnya dengan melepas, melepas tanpa beban yang tersisa, dengan ketulusan pasti akan menghasilkan suatu kebahagiaan. Setelah menjadi sebuah gelembung sabun, yang pada akhirnya tidak bertahan lama dan kembali kewujud asal yaitu kekosongan. Begitupula dengan kebahagiaan sesungguhnya akan kembali kekosongan juga pada akhirnya.
Dari pelajaran ini yang saya petik adalah, kita harus menjalani semua proses bukan memegangi "hasil". Karena spiritual itu hanya sebuah label.
Sama sepeti yang dikatakan orang-orang sukses, bahwa kesuksesan itu adalah 1%, 99% adalah proses menuju kesuksesan tesrsebut.
Orang akan dapat memahami makna yang sesungguhnya dari sebuah sinar terang jika pernah merasakan gelap, dan dia dapat keluar dari gelap tersebut.
Untuk seorang sahabat, terimakasih kau telah memberikan tamparan yang sangat indah.
_/\_
Che Na
11 Agustus 2009
Namun kali ini berbeda tamparan yang diberikan seorang teman kepada saya dua hari lalu bukanlah tamparan fisik yang biasa kita tahu adalah ayunan tangan yang mendarat di wajah. Tamparan ini adalah tamparan kata-kata yang mendarat pada kesadaran saya.
Hanya dengan satu kata saja seorang sahabat telah membuat saya jatuh, membuat saya goyah, membuat saya down. Namun jatuh itu bukanlah akhir dari segalanya. Ketika saya dapat menangkap maksud yang terkandung didalamnya. Maksud yang jauh lebih bernilai dan bermakna dari sebuah "kejatuhan".
Saya terlalu tenggelam dalam dunia spiritual, saya terlalu nyaman dengan dunia saya sendiri, saya terlalu menikmati kehangatan "ilusi" spiritual, saya juga terlalu menganggap spiritual itu adalah sinar yang terang benderang.
Sampai akhirnya saya dihadapkan kedalam keadaan nyata, keadaan kehidupan duniawi yang sesungguhnya. Disana saya goyah, dan saya jatuh.
Sahabat saya mengatakn saya seorang pecundang, yang jika menemukan permasalahan duniawi saya lari dan sembunyi dibalik spiritual.
Saya baru sadar bahwa spiritual bukanlah segala-galanya,tetapi spiritual itu adalah biasa-biasa saja. Spiritual bukanlah kata-kata indah yang mengalun, tetapi spiritual adalah tanpa kata-kata, spiritual bukanlah suatu kehangatan, namun spiritual adalah bagaimana kita dapat bertahan dalam dinginnya kehidupan. Spiritual itu bukanlah suatu sinar yang terang benderang, namun spiritual adalah bagaimana kita dapat bertahan dari gelapnya kehidupan yang kita jalani selangkah demi selangkah.
Kehidupan adalah seperti permainan gelembung sabun, dimana air dan sabun seperti spiritual dan duniawi, dimana kita harus dapat mencampurkannya dengan takaran yang pas tidak lebih ataupun tidak kurang, maka barulah disebut cairan sabun. Setelah itu dengan cairan yang telah jadi kita diharapkan dapat menghembuskan angin (meniup) dalam hal ini adalah praktek "melepas" dimana segala sesuatu pada akhirnya kita harus melepaskannya. Meniupnyapun harus dengan tiupan yang pas jika ingin menghasilkan gelembung sabun yang indah. Sama halnya dengan melepas, melepas tanpa beban yang tersisa, dengan ketulusan pasti akan menghasilkan suatu kebahagiaan. Setelah menjadi sebuah gelembung sabun, yang pada akhirnya tidak bertahan lama dan kembali kewujud asal yaitu kekosongan. Begitupula dengan kebahagiaan sesungguhnya akan kembali kekosongan juga pada akhirnya.
Dari pelajaran ini yang saya petik adalah, kita harus menjalani semua proses bukan memegangi "hasil". Karena spiritual itu hanya sebuah label.
Sama sepeti yang dikatakan orang-orang sukses, bahwa kesuksesan itu adalah 1%, 99% adalah proses menuju kesuksesan tesrsebut.
Orang akan dapat memahami makna yang sesungguhnya dari sebuah sinar terang jika pernah merasakan gelap, dan dia dapat keluar dari gelap tersebut.
Untuk seorang sahabat, terimakasih kau telah memberikan tamparan yang sangat indah.
_/\_
Che Na
11 Agustus 2009
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Re: Tamparan Seorang Sahabat
Bung Che Na,
saya merasakan kesaksian yang jujur pada tulisan bung, terutama ungkapan bung mengenai "tenggelam dalam kehangatan ilusi spiritual". sungguh luar biasa. baru di forum ini saya menemukan ungkapan unik seperti itu.
saya merasakan kesaksian yang jujur pada tulisan bung, terutama ungkapan bung mengenai "tenggelam dalam kehangatan ilusi spiritual". sungguh luar biasa. baru di forum ini saya menemukan ungkapan unik seperti itu.
oot30- Jumlah posting : 103
Points : 104
Reputation : 0
Join date : 19.08.09
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Re: Tamparan Seorang Sahabat
bung che na,
semakin saya membaca tulisan bung semakin saya terasa diingatkan utk lebih waspada.
agar saya dapat lebih menangkap dengan lebih baik rangkaian alur tulisan bung, bisa dijelaskan pengertian bung mengenai kekosongan itu?
semakin saya membaca tulisan bung semakin saya terasa diingatkan utk lebih waspada.
agar saya dapat lebih menangkap dengan lebih baik rangkaian alur tulisan bung, bisa dijelaskan pengertian bung mengenai kekosongan itu?
oot30- Jumlah posting : 103
Points : 104
Reputation : 0
Join date : 19.08.09
Re: Tamparan Seorang Sahabat
Menurut saya ada 2 macam kekosongan.. kekosongan karena "tanpa isi", dan kekosongan "penuh isi".
Diawal perjalanan "naik gunung"seseorang tanpa "bekal" = "kosong tanpa isi"
Ketika "turun gunung" = "kosong berisi"
_/\_
Che Na
Diawal perjalanan "naik gunung"seseorang tanpa "bekal" = "kosong tanpa isi"
Ketika "turun gunung" = "kosong berisi"
_/\_
Che Na
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
Tue May 15, 2012 12:26 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 3
Sun Mar 25, 2012 4:42 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 2.
Sun Mar 25, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Kundalini Part 1 By TRIMURTI YOGA KUNDALINI
Sat Mar 24, 2012 9:24 pm by henry_gautama
» Kundalini-not Only in Hinduism
Sat Mar 24, 2012 8:52 pm by henry_gautama
» Pandangan Tantrayana ttg Pembangkitan Kundalini:
Fri Mar 23, 2012 9:52 pm by henry_gautama
» Beasiswa S1
Tue Mar 20, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Lowongan MANAGER OPERASIONAL
Tue Mar 20, 2012 4:37 pm by henry_gautama
» Mengenal lebih dekat Kundalini
Tue Mar 20, 2012 3:16 pm by henry_gautama