Pencarian
Latest topics
Connect Facebook
Samudera Hati (TYK)
Statistics
Total 69 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Pras
Total 428 kiriman artikel dari user in 160 subjects
Konsep dan Sepeda Roda 4
Halaman 1 dari 1
Konsep dan Sepeda Roda 4
Kemarin seseorang bertanya kepada saya " Apa yang dimaksud bahwa konsep itu berbahaya? Dan apakah dengan demikian kita tidak perlu konsep sama sekali?" .
Pertanyaan tersebut terjawab ketika tadi pagi saya berangkat menuju kantor didepan mobil saya ada seorang bapak sedang mengendarai sepedanya.
Saat itu saya merenung bahwa seorang bapak ini mengendarai sepedanya (sepeda orang dewasa tentunya) dengan sangat santai dan nyaman.
Jika kita mencoba melihat kebelakang anak-anak belajar sepeda biasanya diawali dengan mengendarai sepeda roda 4. Dua buah roda yang standar dan dua buah roda tambahan dibelakang. Dua buah roda tambahan berguna untuk membantu keseimbangan sianak dalam mengendarai sepedanya.
Lambat laun roda tambahan tersebut pastinya akan dilepas, karena si anak telah mampu untuk mengendarai sepeda dengan tanpa dibantu oleh "roda keseimbangan". Karena sianak telah dapat "menangkap ketidak seimbangan" dan bisa melaju dijalan.
Jika diperhatikan roda tambahan itu sama seperti "konsep" yang selama ini kita "pegang" untuk menjalani "perjalanan".
Konsep itu hanya untuk pemula, sama seperti roda tambahan itu hanya untuk anak-anak yang baru belajar sepeda. Jika sudah mahir maka roda tambahan itu sudah tidak diperlukan lagi (dilepas).
Begitu pula dengan konsep, jika kita sudah tahu dan mengerti "keseimbangan" dan mampu menangkap "ketidakseimbangan" maka konsep tersebut sudah tidak diperlukan lagi (lepaskan).
Jika sebaliknya kita masih terus "berpegang" pada konsep, bukankah itu malah menghambat kita di "perjalanan".
_/\_
Che Na
16 Oktober 2009
Pertanyaan tersebut terjawab ketika tadi pagi saya berangkat menuju kantor didepan mobil saya ada seorang bapak sedang mengendarai sepedanya.
Saat itu saya merenung bahwa seorang bapak ini mengendarai sepedanya (sepeda orang dewasa tentunya) dengan sangat santai dan nyaman.
Jika kita mencoba melihat kebelakang anak-anak belajar sepeda biasanya diawali dengan mengendarai sepeda roda 4. Dua buah roda yang standar dan dua buah roda tambahan dibelakang. Dua buah roda tambahan berguna untuk membantu keseimbangan sianak dalam mengendarai sepedanya.
Lambat laun roda tambahan tersebut pastinya akan dilepas, karena si anak telah mampu untuk mengendarai sepeda dengan tanpa dibantu oleh "roda keseimbangan". Karena sianak telah dapat "menangkap ketidak seimbangan" dan bisa melaju dijalan.
Jika diperhatikan roda tambahan itu sama seperti "konsep" yang selama ini kita "pegang" untuk menjalani "perjalanan".
Konsep itu hanya untuk pemula, sama seperti roda tambahan itu hanya untuk anak-anak yang baru belajar sepeda. Jika sudah mahir maka roda tambahan itu sudah tidak diperlukan lagi (dilepas).
Begitu pula dengan konsep, jika kita sudah tahu dan mengerti "keseimbangan" dan mampu menangkap "ketidakseimbangan" maka konsep tersebut sudah tidak diperlukan lagi (lepaskan).
Jika sebaliknya kita masih terus "berpegang" pada konsep, bukankah itu malah menghambat kita di "perjalanan".
_/\_
Che Na
16 Oktober 2009
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
Tue May 15, 2012 12:26 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 3
Sun Mar 25, 2012 4:42 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 2.
Sun Mar 25, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Kundalini Part 1 By TRIMURTI YOGA KUNDALINI
Sat Mar 24, 2012 9:24 pm by henry_gautama
» Kundalini-not Only in Hinduism
Sat Mar 24, 2012 8:52 pm by henry_gautama
» Pandangan Tantrayana ttg Pembangkitan Kundalini:
Fri Mar 23, 2012 9:52 pm by henry_gautama
» Beasiswa S1
Tue Mar 20, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Lowongan MANAGER OPERASIONAL
Tue Mar 20, 2012 4:37 pm by henry_gautama
» Mengenal lebih dekat Kundalini
Tue Mar 20, 2012 3:16 pm by henry_gautama