Pencarian
Similar topics
Latest topics
Connect Facebook
Samudera Hati (TYK)
Statistics
Total 69 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Pras
Total 428 kiriman artikel dari user in 160 subjects
Hal-hal Kegaiban atau Iddhi Dalam Pandangan Buddhism.
Halaman 1 dari 1
Hal-hal Kegaiban atau Iddhi Dalam Pandangan Buddhism.
Hal-hal Kegaiban atau Iddhi Dalam Pandangan Buddhism.
by Trimurti Yoga Kundalini on Wednesday, January 19, 2011 at 12:19pm
Pertama, mari kita perjelas apa yang disebut dengan iddhi.
Iddhi artinya “kekuatan”. Awalnya iddhi adalah sebuah kata biasa yang digunakan untuk menjelaskan semua hal yang mendukung sebuah keberhasilan. Apapun yang bisa membantu mencapai sebuah keberhasilan dinamakan iddhi. Arti kata ini bertambah luas hingga ke hal-hal ajaib dan mencengangkan, khususnya ketika kita membahas iddhi yang berhubungan dengan fenomena batin. Karena iddhi jenis ini bersifat batiniah, mereka memiliki unsur-unsur produktif dan bermanfaat yang membuat mereka jauh lebih mengagumkan dan mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hal-hal fisik. Mereka seperti alat yang meringankan pekerjaan kita. Hari ini kita memiliki traktor-traktor yang bisa membangun jalan, dan lain sebagainya. Mereka juga seharusnya disebut iddhi, meskipun hanya mengagumkan secara fisik.
Iddhi yang akan kita bahas di sini adalah yang berhubungan dengan pikiran; mereka bersifat batiniah, bukan berwujud fisik.Tetapi fenomena batin jenis ini tidak menghasilkan benda-benda yang bersifat fisik. Kekuatan batin tidak mampu menciptakan benda-benda fisik yang nyata. Mereka tidak bisa menciptakan pondok untuk biku, wihara, nasi, ikan, atau makanan untuk memudahkan hidup. Ini tidak mungkin terjadi. Obyek yang terlihat nyata hanya ada di mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, atau pikiran selama iddhi ditunjukkan.
Ini mengingatkan kita bahwa dunia fisik dan mental adalah dua hal yang jelas berbeda. Kedua jenis iddhi ini boleh saja diperlihatkan. Buddha tidak menyangkal kemampuan batin, tetapi Beliau sangat tidak setuju untuk menunjukkannya sebab itu hanyalah ilusi belaka. Buddha melarang para biku memamerkan kekuatan batin, dan Beliau sendiri menahan diri untuk itu.
Buddha pernah berkata, “Beragam kekuatan batin yang dipamerkan – seperti terbang di udara, menghilang, mendengar dengan tajam, melihat dengan tajam dan sebagainya – bersifat sasava dan upadhika. Sasava artinya “bersekutu dengan asava (keburukan dari berbagai kemelekatan).” Dengan kata lain, kekuatan batin yang dipamerkan dengan kemelekatan atau dimotivasi kemelekatan disebut sasava!
Kekuatan batin upadhika yang dipamerkan dimotivasi oleh upadhi, yang acrtinya kemelekatan. Kekuatan batin jenis ini dimotivasi oleh kemelekatan. Mereka adalah sasava dan upadhika!
Sekarang , mari kita bahas kekuatan batin yang lain – anasava dan anupadhika – yakni kemampuan untuk mengontrol pikiran! Sehingga ketika obyek-obyek yang mempengaruhi pikiran – berupa bentuk, warna, rasa, wewangian, suara dan benda-benda materi – muncul, kesadaran dan keseimbangan batin dapat terus dipertahankan. Perhatian murni, kesadaran, dan keseimbangan batin adalah iddhi! Ini adalah iddhi yang sejati, dan kita harus perhatikan dan kembangkan.
Ada orang yang mampu memperagakan kekuatan batin, yang tidak menipu! Tetapi, kekuatan batin tersebut tidak didapatkan dengan mudah melacinkan melalui latihan yang sulit dan rumit. Sebaliknya, iddhi jenis anasava dan anupadhika bisa dilakukan oleh banyak orang. Iddhi ini harus kita perhatikan. Saat ini, kita tertarik kepada iddhi yang mampu kita lakukan, bukannya kepada iddhi yang paling bermanfaat yang mampu kita lakukan!!!
Kita, seperti kebanyakan orang, sangat tertarik kepada hal-hal ajaib dan melupakan keajaiban yang bisa kita lakukan. Cara pandang kita tentang kekuatan batin sungguh harus dikoreksi!
(Sumber: The Truth of Nature – Bikkhu Buddhasa).
by Trimurti Yoga Kundalini on Wednesday, January 19, 2011 at 12:19pm
Pertama, mari kita perjelas apa yang disebut dengan iddhi.
Iddhi artinya “kekuatan”. Awalnya iddhi adalah sebuah kata biasa yang digunakan untuk menjelaskan semua hal yang mendukung sebuah keberhasilan. Apapun yang bisa membantu mencapai sebuah keberhasilan dinamakan iddhi. Arti kata ini bertambah luas hingga ke hal-hal ajaib dan mencengangkan, khususnya ketika kita membahas iddhi yang berhubungan dengan fenomena batin. Karena iddhi jenis ini bersifat batiniah, mereka memiliki unsur-unsur produktif dan bermanfaat yang membuat mereka jauh lebih mengagumkan dan mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hal-hal fisik. Mereka seperti alat yang meringankan pekerjaan kita. Hari ini kita memiliki traktor-traktor yang bisa membangun jalan, dan lain sebagainya. Mereka juga seharusnya disebut iddhi, meskipun hanya mengagumkan secara fisik.
Iddhi yang akan kita bahas di sini adalah yang berhubungan dengan pikiran; mereka bersifat batiniah, bukan berwujud fisik.Tetapi fenomena batin jenis ini tidak menghasilkan benda-benda yang bersifat fisik. Kekuatan batin tidak mampu menciptakan benda-benda fisik yang nyata. Mereka tidak bisa menciptakan pondok untuk biku, wihara, nasi, ikan, atau makanan untuk memudahkan hidup. Ini tidak mungkin terjadi. Obyek yang terlihat nyata hanya ada di mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, atau pikiran selama iddhi ditunjukkan.
Ini mengingatkan kita bahwa dunia fisik dan mental adalah dua hal yang jelas berbeda. Kedua jenis iddhi ini boleh saja diperlihatkan. Buddha tidak menyangkal kemampuan batin, tetapi Beliau sangat tidak setuju untuk menunjukkannya sebab itu hanyalah ilusi belaka. Buddha melarang para biku memamerkan kekuatan batin, dan Beliau sendiri menahan diri untuk itu.
Buddha pernah berkata, “Beragam kekuatan batin yang dipamerkan – seperti terbang di udara, menghilang, mendengar dengan tajam, melihat dengan tajam dan sebagainya – bersifat sasava dan upadhika. Sasava artinya “bersekutu dengan asava (keburukan dari berbagai kemelekatan).” Dengan kata lain, kekuatan batin yang dipamerkan dengan kemelekatan atau dimotivasi kemelekatan disebut sasava!
Kekuatan batin upadhika yang dipamerkan dimotivasi oleh upadhi, yang acrtinya kemelekatan. Kekuatan batin jenis ini dimotivasi oleh kemelekatan. Mereka adalah sasava dan upadhika!
Sekarang , mari kita bahas kekuatan batin yang lain – anasava dan anupadhika – yakni kemampuan untuk mengontrol pikiran! Sehingga ketika obyek-obyek yang mempengaruhi pikiran – berupa bentuk, warna, rasa, wewangian, suara dan benda-benda materi – muncul, kesadaran dan keseimbangan batin dapat terus dipertahankan. Perhatian murni, kesadaran, dan keseimbangan batin adalah iddhi! Ini adalah iddhi yang sejati, dan kita harus perhatikan dan kembangkan.
Ada orang yang mampu memperagakan kekuatan batin, yang tidak menipu! Tetapi, kekuatan batin tersebut tidak didapatkan dengan mudah melacinkan melalui latihan yang sulit dan rumit. Sebaliknya, iddhi jenis anasava dan anupadhika bisa dilakukan oleh banyak orang. Iddhi ini harus kita perhatikan. Saat ini, kita tertarik kepada iddhi yang mampu kita lakukan, bukannya kepada iddhi yang paling bermanfaat yang mampu kita lakukan!!!
Kita, seperti kebanyakan orang, sangat tertarik kepada hal-hal ajaib dan melupakan keajaiban yang bisa kita lakukan. Cara pandang kita tentang kekuatan batin sungguh harus dikoreksi!
(Sumber: The Truth of Nature – Bikkhu Buddhasa).
henry_gautama- Jumlah posting : 63
Points : 129
Reputation : 0
Join date : 30.06.09
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
Tue May 15, 2012 12:26 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 3
Sun Mar 25, 2012 4:42 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 2.
Sun Mar 25, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Kundalini Part 1 By TRIMURTI YOGA KUNDALINI
Sat Mar 24, 2012 9:24 pm by henry_gautama
» Kundalini-not Only in Hinduism
Sat Mar 24, 2012 8:52 pm by henry_gautama
» Pandangan Tantrayana ttg Pembangkitan Kundalini:
Fri Mar 23, 2012 9:52 pm by henry_gautama
» Beasiswa S1
Tue Mar 20, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Lowongan MANAGER OPERASIONAL
Tue Mar 20, 2012 4:37 pm by henry_gautama
» Mengenal lebih dekat Kundalini
Tue Mar 20, 2012 3:16 pm by henry_gautama