Pencarian
Latest topics
Connect Facebook
Samudera Hati (TYK)
Statistics
Total 69 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Pras
Total 428 kiriman artikel dari user in 160 subjects
3 Macam Bahasa
3 posters
Halaman 1 dari 1
3 Macam Bahasa
Ada 3 macam bahasa untuk mempelajari/memahami Dhamma.. 1. Bahasa Manusia 2. Bahasa Alam 3. Bahasa Batin.
Kemarin tepatnya tanggal 24 Mei 2009 pukul 14.00 saya mengikuti kegiatan Bedah Buku. Kebetulan pembicaranya seorang wanita dari Taiwan. Beliau mencoba membawakan topik " Jalan Utama Beruas Delapan".
Karena saya dan beberapa teman tidak mengerti bahasa mandarin, koordinator Bedah Buku mencoba untuk menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.
Ternyata agak sulit juga jika kita mempelajari Dhamma dengan bahasa yang berbeda, alih-alih apa yang disampaikan oleh sepembicara akan salah diterima oleh si pendengar. Disini yang sangat berperan adalah si koordinator yang membantu menjadi penterjemah si pembicara, sehingga kami, terutama saya sedikit banyak "menangkap" maksud yang ingin disampaikan oleh si pembicara.
Dari pertama mulai sampai sesi terakhir saya mencoba mengamati apa yang terjadi. Yang saya tangkap dari kejadian itu adalah ada 3 macam bahasa untuk mempelajari Dhamma yaitu
1. Bahasa manusia
Seperti bahasa sehari-hari kita adalah bahasa Indonesia, bahasa Mandarin, Inggris dll
2. Bahasa alam
Alam tanpa kita sadari selalu mengajarkan kita mengajarkan tentang Dhamma, dengan bahasa alam sendiri. Namun jika kita tidak pernah mengamati fenomena alam, maka kita tidak akan mengerti apa yang alam sampaikan kepada kita. Maka dari itu cobalah untuk mengamati fenomena alam disekitar kita, ada banyak hal menarik yang akan kita dapati. Menarik untuk di pelajari, menarik untuk dimengerti, menarik untuk dipahami.
3. Bahasa batin
Bahasa batin bisa di sebut juga bahasa "diri sendiri". Terkadang dengan kesibukan kita setiap menit, setiap jam, setiap hari. Kita lupa untuk berdialog dengan "diri sendiri". Kita sering kali "berperang" melawan "diri sendiri" untuk melakukan sesuatu. Contoh saja hari Minggu kita ingin sekali ke Mall bersama teman-teman, main, jalan-jalan, nonton. Tetapi "hati kecil " kita tidak ingin melakukan hal tersebut, yang diinginkan "hati kecil" kita adalah ke Vihara, Ke Gereja dll. Akhirnya yang terjadi adalah "peperangan" didalam diri. Solusi yang terbaik adalah "berdamai dengan diri sendiri". Mencoba "melebur" dengan "diri sendiri". Dengan cara apa? yaitu dengan cara "masuk kedalam diri".
_/\_
By : Che Na
Kemarin tepatnya tanggal 24 Mei 2009 pukul 14.00 saya mengikuti kegiatan Bedah Buku. Kebetulan pembicaranya seorang wanita dari Taiwan. Beliau mencoba membawakan topik " Jalan Utama Beruas Delapan".
Karena saya dan beberapa teman tidak mengerti bahasa mandarin, koordinator Bedah Buku mencoba untuk menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.
Ternyata agak sulit juga jika kita mempelajari Dhamma dengan bahasa yang berbeda, alih-alih apa yang disampaikan oleh sepembicara akan salah diterima oleh si pendengar. Disini yang sangat berperan adalah si koordinator yang membantu menjadi penterjemah si pembicara, sehingga kami, terutama saya sedikit banyak "menangkap" maksud yang ingin disampaikan oleh si pembicara.
Dari pertama mulai sampai sesi terakhir saya mencoba mengamati apa yang terjadi. Yang saya tangkap dari kejadian itu adalah ada 3 macam bahasa untuk mempelajari Dhamma yaitu
1. Bahasa manusia
Seperti bahasa sehari-hari kita adalah bahasa Indonesia, bahasa Mandarin, Inggris dll
2. Bahasa alam
Alam tanpa kita sadari selalu mengajarkan kita mengajarkan tentang Dhamma, dengan bahasa alam sendiri. Namun jika kita tidak pernah mengamati fenomena alam, maka kita tidak akan mengerti apa yang alam sampaikan kepada kita. Maka dari itu cobalah untuk mengamati fenomena alam disekitar kita, ada banyak hal menarik yang akan kita dapati. Menarik untuk di pelajari, menarik untuk dimengerti, menarik untuk dipahami.
3. Bahasa batin
Bahasa batin bisa di sebut juga bahasa "diri sendiri". Terkadang dengan kesibukan kita setiap menit, setiap jam, setiap hari. Kita lupa untuk berdialog dengan "diri sendiri". Kita sering kali "berperang" melawan "diri sendiri" untuk melakukan sesuatu. Contoh saja hari Minggu kita ingin sekali ke Mall bersama teman-teman, main, jalan-jalan, nonton. Tetapi "hati kecil " kita tidak ingin melakukan hal tersebut, yang diinginkan "hati kecil" kita adalah ke Vihara, Ke Gereja dll. Akhirnya yang terjadi adalah "peperangan" didalam diri. Solusi yang terbaik adalah "berdamai dengan diri sendiri". Mencoba "melebur" dengan "diri sendiri". Dengan cara apa? yaitu dengan cara "masuk kedalam diri".
_/\_
By : Che Na
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Re: 3 Macam Bahasa
bung che na,
jika dihubungkan dengan 'bahasa mistik' terdahulu, hal ini sesuai dengan bahasa yang mana diantara "3 bahasa" bung ini?
jika dihubungkan dengan 'bahasa mistik' terdahulu, hal ini sesuai dengan bahasa yang mana diantara "3 bahasa" bung ini?
oot30- Jumlah posting : 103
Points : 104
Reputation : 0
Join date : 19.08.09
Re: 3 Macam Bahasa
Bahasa "mistik" terdahulu, menurut saya masuk kedalam bahasa "alam", dan bahasa "batin"
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Re: 3 Macam Bahasa
Che Na wrote:Bahasa "mistik" terdahulu, menurut saya masuk kedalam bahasa "alam", dan bahasa "batin"
saya 'klop' dengan bung soal ini. dan saya jadi maklum jika bahasa mistik akan cenderung membawa kekeliruan dan kesalah-pahaman orang-orang biasa.
apakah bung setuju dengan pendapat saya di atas?
oot30- Jumlah posting : 103
Points : 104
Reputation : 0
Join date : 19.08.09
Re: 3 Macam Bahasa
Orang-orang biasa, biasanya hanya mengerti bahasa manusia, dan sebenarnya yang membawa kekeliruan atau kesalahpahaman pada orang2 biasa adalah ketika "terjebak oleh kata-kata", yang biasa terdapat dalam "bahasa manusia" itu sendiri.
Dan bahasa mistik memang sulit untuk dimengerti oleh orang biasa, karena bahasa mistik itu dapat dimengerti hanya oleh orang-orang yang pada satu tingkatan "batin" tertentu.
che na
Dan bahasa mistik memang sulit untuk dimengerti oleh orang biasa, karena bahasa mistik itu dapat dimengerti hanya oleh orang-orang yang pada satu tingkatan "batin" tertentu.
che na
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Re: 3 Macam Bahasa
Che Na wrote:Orang-orang biasa, biasanya hanya mengerti bahasa manusia, dan sebenarnya yang membawa kekeliruan atau kesalahpahaman pada orang2 biasa adalah ketika "terjebak oleh kata-kata", yang biasa terdapat dalam "bahasa manusia" itu sendiri.
Dan bahasa mistik memang sulit untuk dimengerti oleh orang biasa, karena bahasa mistik itu dapat dimengerti hanya oleh orang-orang yang pada satu tingkatan "batin" tertentu.
che na
terima kasih utk penegasannya bung che na.
tapi apakah memang seharusnya demikian bung, bukankah 'orang batin tinggi' itu di dalam berhubungan dengan 'orang batin rendah' menurunkan-mensejajarkan dirinya agar komunikasi terjadi lebih bermanfaat, terutama bagi 'orang batin rendah' tersebut?
satu hal lagi, bukankah seharusnya 'orang batin tinggi' itu mempunyai kepekaan yang lebih juga utk situasi seperti ini?
oot30- Jumlah posting : 103
Points : 104
Reputation : 0
Join date : 19.08.09
Re: 3 Macam Bahasa
Menurut saya,
Seseorang yang sadar akan keberadaan tingkat diri-nya, dan "membeda-bedakan" kedudukan dirinya, bukanlah suatu hal yang patut dibanggakan. Apa beda-nya antara orang "Tinggi" dan "Rendah" .. bukan kah lebih kepada "jarak-pandang" ? Bagaimana menurut anda ?
Seseorang yang sadar akan keberadaan tingkat diri-nya, dan "membeda-bedakan" kedudukan dirinya, bukanlah suatu hal yang patut dibanggakan. Apa beda-nya antara orang "Tinggi" dan "Rendah" .. bukan kah lebih kepada "jarak-pandang" ? Bagaimana menurut anda ?
semesta- Jumlah posting : 54
Points : 96
Reputation : 0
Join date : 29.06.09
Re: 3 Macam Bahasa
semesta wrote:Menurut saya,
Seseorang yang sadar akan keberadaan tingkat diri-nya, dan "membeda-bedakan" kedudukan dirinya, bukanlah suatu hal yang patut dibanggakan. Apa beda-nya antara orang "Tinggi" dan "Rendah" .. bukan kah lebih kepada "jarak-pandang" ? Bagaimana menurut anda ?
menurut saya tidaklah begitu.
bagaimana 'orang rendah' akan memahami apa yang disampaikan oleh 'orang tinggi', jika 'orang rendah' itu tidak mengerti penyampaian yang dilontarkan oleh si 'orang tinggi' itu?
bukankah sudah seharusnya si 'orang tinggi' itu dengan tingkat kesadarannya yang lebih tinggi tidak lagi membuat jarak dengan si 'orang rendah', dengan cara mengatur penyampaiannya agar sesuai dengan daya tangkap si 'orang rendah' itu?
oot30- Jumlah posting : 103
Points : 104
Reputation : 0
Join date : 19.08.09
Re: 3 Macam Bahasa
Bukan maksud untuk membedakan, tetapi terkadang tidak semua orang yang "tingkatan batin lebih tinggi" mampu untuk "berkomunikasi" dengan yang "rendah".
Dan orang yang peka belum tentu dapat "mengaplikasikan" apa yang "dia dapat".
Hal-hal demikian diperlukan "jam terbang".
_/\_
Che Na
Dan orang yang peka belum tentu dapat "mengaplikasikan" apa yang "dia dapat".
Hal-hal demikian diperlukan "jam terbang".
_/\_
Che Na
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Re: 3 Macam Bahasa
Che Na wrote:Bukan maksud untuk membedakan, tetapi terkadang tidak semua orang yang "tingkatan batin lebih tinggi" mampu untuk "berkomunikasi" dengan yang "rendah".
Dan orang yang peka belum tentu dapat "mengaplikasikan" apa yang "dia dapat".
Hal-hal demikian diperlukan "jam terbang".
_/\_
Che Na
ooo begitu, klop juga akhirnya.
utk hasil yang baik diperlukan 'penterjemah', begitu bung? atau ada cara prakris lain?
oot30- Jumlah posting : 103
Points : 104
Reputation : 0
Join date : 19.08.09
Re: 3 Macam Bahasa
Untuk "penterjemah" sebaiknya yang "fleksibel" bisa "masuk" ke yang "tinggi" dan bisa "masuk ke yang "rendah".. Jika tidak memenuhi syarat tersebut maka pastilah "komunikasi akan kacau balau.hehehe
Kalau cara praktis?? sepertinya untuk yang "batin tinggi" sebaiknya mulai "membumi" itu aja hehehe
Kalau cara praktis?? sepertinya untuk yang "batin tinggi" sebaiknya mulai "membumi" itu aja hehehe
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Re: 3 Macam Bahasa
Che Na wrote:Untuk "penterjemah" sebaiknya yang "fleksibel" bisa "masuk" ke yang "tinggi" dan bisa "masuk ke yang "rendah".. Jika tidak memenuhi syarat tersebut maka pastilah "komunikasi akan kacau balau.hehehe
Kalau cara praktis?? sepertinya untuk yang "batin tinggi" sebaiknya mulai "membumi" itu aja hehehe
terima kasih bung, klop lagi, klop lagi, klop lagi.
oot30- Jumlah posting : 103
Points : 104
Reputation : 0
Join date : 19.08.09
Re: 3 Macam Bahasa
Ikutan nimbrung...
"Seorang tinggi" yang "membumi" .. dianggap sebagai "seorang tinggi" atau "seorang rendah" ?
"Seorang tinggi" yang "membumi" .. dianggap sebagai "seorang tinggi" atau "seorang rendah" ?
semesta- Jumlah posting : 54
Points : 96
Reputation : 0
Join date : 29.06.09
Re: 3 Macam Bahasa
semesta wrote:Ikutan nimbrung...
"Seorang tinggi" yang "membumi" .. dianggap sebagai "seorang tinggi" atau "seorang rendah" ?
kalau belum bisa dikatakan sebagai 'orang bijaksana', mungkin lebih klop kalau disebut saja 'orang yang tahu permasalahan'.
oot30- Jumlah posting : 103
Points : 104
Reputation : 0
Join date : 19.08.09
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
Tue May 15, 2012 12:26 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 3
Sun Mar 25, 2012 4:42 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 2.
Sun Mar 25, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Kundalini Part 1 By TRIMURTI YOGA KUNDALINI
Sat Mar 24, 2012 9:24 pm by henry_gautama
» Kundalini-not Only in Hinduism
Sat Mar 24, 2012 8:52 pm by henry_gautama
» Pandangan Tantrayana ttg Pembangkitan Kundalini:
Fri Mar 23, 2012 9:52 pm by henry_gautama
» Beasiswa S1
Tue Mar 20, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Lowongan MANAGER OPERASIONAL
Tue Mar 20, 2012 4:37 pm by henry_gautama
» Mengenal lebih dekat Kundalini
Tue Mar 20, 2012 3:16 pm by henry_gautama