Cicak dan Laron

Kemarin sepulang dari kantor seperti biasa sampai rumah sudah sekitar jam 6.. Hari sudah gelap, sampai dirumah seperti biasanya sebelum menyambar handuk untuk mandi, aku duduk diruang tamu untuk menonton televisi.

Setelah istirahat sebentar barulah menuju kekamar mandi, namun sebelum sampai kekamar mandi aku melihat sesuatu yang mungkin adalah hal yang biasa terjadi, malah sangat biasa terjadi.

Aku melihat cicak ditembok sedang mengincar beberapa laron yang beterbangan disekitarnya. Pemandangan yang biasa bukan??? Namun pada saat itu aku berhenti sejenak, memperhatikan cicak dan laron-laron tersebut.

Aku berpikir, cicak itu tidak mempunyai sayap, tetapi cicak di”takdirkan” sebagai pemangsa laron. Laron yang mempunyai sayap, pada akhirnya mesti tunduk oleh cicak.

Alam sungguh luar biasa, menciptakan cicak yang tidak mempunyai sayap, namun alam memberikan lidah yang panjang dan ada lem/perekat diujung lidah untuk “menangkap” laron.

Pada saat itu aku berpikir, jika cicak saja diciptakan dengan luar biasa, bagaimana dengan manusia yang katanya makhluk sempurna.

Setelah menyadari bahwa tubuh ini juga diciptakan sempurna dengan 5 elemen yang lengkap. 4 elemen material (tanah, air, api, udara), 1 elemen (spiritual/batin).

Jika kita memberdayakan 5 elemen tersebut menjadikannya seimbang maka kita akan mencapai satu tingkat spiritual yang tinggi.

Jaman dahulu para yogi melakukan untuk menyeimbangkan elemen-elemen tersebut dengan cara pergi kesungai dan berdiri berendam disana (air = air sungai, api = matahari, udara = angin yang berhembus, tanah = pijakan kaki di dasar sungai).

Namun akhirnya ditemukan cara lain yang tidak “menyiksa diri”. Yaitu ketika Sang Buddha mengajarkan kita untuk “bermeditasi” yang akhirnya mencapai “Samadhi”.

Samadhi tersebut adalah hasil memberdayakan semua elemen yang ada didalam tubuh kita sendiri, bukan hal-hal diluar diri kita. Jadi maksimalkanlah apa yang kita miliki, jangan lah lagi untuk mencari keluar diri.

_/\_
Che Na
14 Juli 2009