Sikap sombong/arogansi menunjukkan adanya sikap meninggikan diri sendiri dan merendahkan yang lain. Dalam hidup bersama dibutuhkan sikap kesetaraan. Tidak hanya itu, orang sombong atau arogan juga meremehkan orang lain, menganggap diri yang paling unggul, dan karenanya sulit menerima masukan dari orang lain, ia sulit mendengarkan nasihat orang lain. Ada dua macam kesombongan, yaitu kesombongan yang dalam arti tidak mengakui kemampuan sebenarnya dan kesombongan yang melebih-lebihkan kemampuannya. Keduanya tentu tidak baik dan akan menghalangi pembentukan kerjasama dalam kelompok. Kita perlu menyikapi bahwa jikalau seseorang mengatakan yang sebenarnya, itu bukan sebuah kesombongan. Justru yang sombong adalah yang melebih-lebihkan dan yang mengurangi atau mengaku tidak mampu pada hal sebenarnya mampu. Jikalau seseorang melebih-lebihkan kemampuannya, ada bahaya ketika diberikan tugas dan tanggung jawab ternyata tidak mampu karena memang sebenarnya tidak mampu. Bagi mereka yang tidak mau mengakui kemampuan, sebenarnya juga dapat menyusahkan orang lain karena ketika mau mencari bantuan atau pertolongan, orangnya tidak tersedia, padahal sebenarnya ada.

(sumber: Membangun Hidup Religius - Yang Damai & Sejahtera)