Pencarian
Similar topics
Latest topics
Connect Facebook
Samudera Hati (TYK)
Statistics
Total 69 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Pras
Total 428 kiriman artikel dari user in 160 subjects
Tukang Jamu Gendong
3 posters
Halaman 1 dari 1
Tukang Jamu Gendong
Tukang Jamu Gendong
Tadi pagi ketika aku melewati perumahan Pantai Indah Kapuk, aku melihat seorang tukang jamu gendong yang berjalan disepanjang jalan Grisenda. Seorang wanita, memakai kebaya, dengan berbalut kain sebagai “rok”, dipunggungnya terdapat satu bakul penuh dengan botol-botol berisi jamu siap saji, serta di tangan kirinya membawa ember kecil berisi air untuk mencuci gelas-gelas jamu yang dihidangkan kepada pembeli.
Pada saat melihat itu pikiranku “melompat” sempat teringat banyak sekali jamu-jamu gendong tersebut sudah tidak terlihat seperti apa yang aku lihat saat ini, banyak diluar sana jamu-jamu gendong bukan lagi sebagai jamu gendong, tetapi jamu gerobak, jamu sepeda, bahkan jamu sepeda motor.
Dari penampilan pun akhirnya berubah, dimana mereka yang tidak “menggendong” jamu berpenampilan berbeda, ada yang memakai celana panjang, bukan lagi kain, ada yang rambutnya pendek tidak lagi di konde, ada yang memakai kaos oblong tidak lagi memakai kebaya, ada yang menggunakan eks botol minuman mineral bukan lagi botol beling
Mata ku ketika melihat pemandangan yang berbeda itu seakan “gatal”. Dimana keaslian jamu gendong??? Dimana artistik dari jamu gendong??? Dimana kebudayaan jamu gendong??? Dimana??? Dimana???
Memang terdengar bahwa aku adalah orang yang “jadoel” yang tidak suka dengan modernisasi. Aku lebih suka kepolosan, kesederhanaan, ke unikan, keartistikan dari segala sesuatu.
Sampai akhirnya ketika menyadari bahwa jamu gendong itu sama seperti spiritual sekarang ini. Dimana spiritual juga sudah mulai pudar sifat kemurniannya, kebudayaannya, keartistikannya, keunikkannya.
Ketika semua mengikuti arus modernisasi, semua hilang, semua pudar.
Spiritual lebih didominasi oleh intelektualitas, analitis yang tak berujung, kata-kata yang lebih dipegang, dibandingkan dengan keutuhan yang “utuh” dari spiritual itu.
Setiap kali memandang spiritual hanya berdasarkan kata-kata, buku-buku yang bukan lagi menilai dari keaslian spiritual itu. Yang murni hanya didapatkan dari pengalaman langsung, dari pengajaran alam.
_/\_
Che Na
13 Juli 2009
Tadi pagi ketika aku melewati perumahan Pantai Indah Kapuk, aku melihat seorang tukang jamu gendong yang berjalan disepanjang jalan Grisenda. Seorang wanita, memakai kebaya, dengan berbalut kain sebagai “rok”, dipunggungnya terdapat satu bakul penuh dengan botol-botol berisi jamu siap saji, serta di tangan kirinya membawa ember kecil berisi air untuk mencuci gelas-gelas jamu yang dihidangkan kepada pembeli.
Pada saat melihat itu pikiranku “melompat” sempat teringat banyak sekali jamu-jamu gendong tersebut sudah tidak terlihat seperti apa yang aku lihat saat ini, banyak diluar sana jamu-jamu gendong bukan lagi sebagai jamu gendong, tetapi jamu gerobak, jamu sepeda, bahkan jamu sepeda motor.
Dari penampilan pun akhirnya berubah, dimana mereka yang tidak “menggendong” jamu berpenampilan berbeda, ada yang memakai celana panjang, bukan lagi kain, ada yang rambutnya pendek tidak lagi di konde, ada yang memakai kaos oblong tidak lagi memakai kebaya, ada yang menggunakan eks botol minuman mineral bukan lagi botol beling
Mata ku ketika melihat pemandangan yang berbeda itu seakan “gatal”. Dimana keaslian jamu gendong??? Dimana artistik dari jamu gendong??? Dimana kebudayaan jamu gendong??? Dimana??? Dimana???
Memang terdengar bahwa aku adalah orang yang “jadoel” yang tidak suka dengan modernisasi. Aku lebih suka kepolosan, kesederhanaan, ke unikan, keartistikan dari segala sesuatu.
Sampai akhirnya ketika menyadari bahwa jamu gendong itu sama seperti spiritual sekarang ini. Dimana spiritual juga sudah mulai pudar sifat kemurniannya, kebudayaannya, keartistikannya, keunikkannya.
Ketika semua mengikuti arus modernisasi, semua hilang, semua pudar.
Spiritual lebih didominasi oleh intelektualitas, analitis yang tak berujung, kata-kata yang lebih dipegang, dibandingkan dengan keutuhan yang “utuh” dari spiritual itu.
Setiap kali memandang spiritual hanya berdasarkan kata-kata, buku-buku yang bukan lagi menilai dari keaslian spiritual itu. Yang murni hanya didapatkan dari pengalaman langsung, dari pengajaran alam.
_/\_
Che Na
13 Juli 2009
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Re: Tukang Jamu Gendong
Boleh tanya ?
Pada saat melihat si Penjual Jamu Gendong (baik dulu, sekarang maupun waktu yang akan datang), apa yang terlintas dalam pikiran ?
- Keinginan minum Jamu yang memang sedang dinantikan ?
- Keinginan untuk melihat si Penjual Jamu Gendong yang molek nan aduhai ?
atau .. terlebih kepada "produk" yang dijual-nya ?
Menurut pendapat saya, Jangan menilai suatu buku dari sampul-nya..
Bagaimana menurut yang lain ?
Pada saat melihat si Penjual Jamu Gendong (baik dulu, sekarang maupun waktu yang akan datang), apa yang terlintas dalam pikiran ?
- Keinginan minum Jamu yang memang sedang dinantikan ?
- Keinginan untuk melihat si Penjual Jamu Gendong yang molek nan aduhai ?
atau .. terlebih kepada "produk" yang dijual-nya ?
Menurut pendapat saya, Jangan menilai suatu buku dari sampul-nya..
Bagaimana menurut yang lain ?
semesta- Jumlah posting : 54
Points : 96
Reputation : 0
Join date : 29.06.09
Re: Tukang Jamu Gendong
Kalau sy melihat "bakul" nya itu sebagai beban yg biasanya di bawa oleh orang orang modern dalam memegang suatu ajaran kebenaran.
henry_gautama- Jumlah posting : 63
Points : 129
Reputation : 0
Join date : 30.06.09
Re: Tukang Jamu Gendong
Dengan satu objek dapat berbagai "pandangan".. itulah Zen hahahaha
Che Na- Jumlah posting : 94
Points : 186
Reputation : 3
Join date : 29.06.09
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
Tue May 15, 2012 12:26 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 3
Sun Mar 25, 2012 4:42 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 2.
Sun Mar 25, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Kundalini Part 1 By TRIMURTI YOGA KUNDALINI
Sat Mar 24, 2012 9:24 pm by henry_gautama
» Kundalini-not Only in Hinduism
Sat Mar 24, 2012 8:52 pm by henry_gautama
» Pandangan Tantrayana ttg Pembangkitan Kundalini:
Fri Mar 23, 2012 9:52 pm by henry_gautama
» Beasiswa S1
Tue Mar 20, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Lowongan MANAGER OPERASIONAL
Tue Mar 20, 2012 4:37 pm by henry_gautama
» Mengenal lebih dekat Kundalini
Tue Mar 20, 2012 3:16 pm by henry_gautama