Pencarian
Similar topics
Latest topics
Connect Facebook
Samudera Hati (TYK)
Statistics
Total 69 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Pras
Total 428 kiriman artikel dari user in 160 subjects
:: Riwayat Pedang Taia :: - # 2
:: Lain Lain :: Diskusi Umum
Halaman 1 dari 1
:: Riwayat Pedang Taia :: - # 2
... sambungan
“Dengan demikian, orang yang cakap akan menggunakan pedang, tetapi bukan untuk membunuh orang lain. Dia menggunakan pedang dan memberikan kehidupan kepada orang lain. Jika perlu membunuh, dia akan membunuh. Jika perlu mengorbankan nyawa, dia akan mengorbankan nyawa. Saat membunuh, dia membunuh dengan konsentrasi penuh; saat mengorbankan nyawa, dia mengorbankan nyawa dengan konsentrasi penuh. Tanpa melihat benar atau salah, dia mampu melihat benar dan salah; tanpa mencoba membedakan, dia mampu membedakan dengan baik. Berjalan di atas air seperti layaknya berjalan di darat, dan berjalan di darat seperti layaknya berjalan di atas air. Jika mampu mendapatkan kebebasan seperti ini , dia tidak akan dibingungkan oleh siapa pun di dunia. Dengan demikian, dia akan melampaui batas pertemanan.”
‘Orang yang cakap’ berarti orang yang cakap dalam seni ilmu bela diri.
‘Dia menggunakan pedang, tetapi bukan untuk membunuh orang lain’ berarti bahwa walaupun dia tidak menggunakan pedang untuk membunuh orang lain, jika lawan dihadapkan pada prinsip ini, mereka akan ketakutan dan mati dengan sendirinya. Tidak perlu membunuh mereka.
‘Dia menggunakan pedang dan memberikan kehidupan kepada orang lain’ berarti bahwa ketika berhadapan dengan musuh yang berpedang, dia akan menyesuaikan segala sesuatu gerakan lawan itu dan dia sendiri akan dapat memerhatikannya dengan sesuka hati.
‘Jika perlu membunuh, dia akan membunuh, jika perlu mengorbankan nyawa, dia akan mengorbankan nyawa. Saat membunuh, dia membunuh dengan konsentrasi penuh, saat mengorbankan nyawa, dia mengorbankan nyawa dengan konsentrasi penuh’ berarti bahwa, entah mengorbankan nyawa atau mengambil nyawa, dia melakukannya dengan perasaan bebas dalam kondisi pikiran yang sangat tenang serta dengan konsentrasi penuh. Kemudian, orang yang tenang itu akan menjadi satu dengan obyek konsentrasinya.
‘Tanpa melihat benar atau salah, dia mampu melihat benar dan salah; tanpa mencoba membedakan, dia mampu membedakan dengan baik’ Kalimat ini berarti bahwa dalam hal ilmu bela dirinya, dia tidak melihatnya untuk mengatakan “benar” atau “tidak benar”, tetapi mampu melihat perbedaan itu. Dia tidak mencoba menilai suatu permasalahan, tetapi mampu melakukannya dengan baik.
Jika seseorang memasang cermin, rupa apa pun yang kebetulan ada dihadapannya akan terpantul serta terlihat . Ibarat kaca yang melakukannya tanpa berpikir, berbagai rupa akan terpantul dengan jelas, tanpa bermaksud membedakan rupa yang ini dari yang itu. Dengan mengubah seluruh pola pikirnya seperti sebuah cermin, orang yang mempraktikkan seni ilmu bela diri tidak akan mempunyai keinginan untuk membedakan yang benar dari yang salah, tetapi sesuai dengan kejernihan cermin dalam pikirannya, penilaian benar dan salah akan didapatkan tanpa dia sendiri memberikan pemikiran mengenai hal itu.
‘Berjalan di atas air seperti layaknya berjalan di darat, dan berjalan di darat seperti layaknya berjalan di atas air.’ Arti kalimat ini tidak akan dimengerti oleh siapa pun yang belum mendapat pencerahan mengenai sumber tertinggi umat manusia.
Jika seorang bodoh berjalan di tanah seperti layaknya berjalan di atas air, ketika dia berjalan di tanah, dia akan jatuh tengkurap. Jika dia berjalan di atas air seperti layaknya berjalan di tanah, ketika dia berjalan di atas air, dia mungkin akan berpikir bahwa dia sungguh-sungguh bisa berjalan-jalan dengan bebas. Berkenaan dengan hal ini, manusia yang lupa akan arti tanah dan air pertama-tama harus memahami dulu prinsip ini.
‘Jika mampu mendapatkan kebebasan seperti ini, dia tidak akan dibingungkan oleh siapa pun di dunia ini.’ Menurut kalimat ini, seorang ahli seni bela diri yang mampu mendapatkan kebebasan seperti ini tidak akan bingung dengan apa yang harus dilakukannya, tak peduli siapa pun di dunia ini yang akan menjadi lawan tandingnya.
‘Dengan demikian, dia akan melampaui batas pertemanan’ berarti dia tidak akan mempunyai teman sejawat di dunia ini. Dia akan menjadi seperti Shakyamuni yang berkata, “Baik di Surga di atas dan Bumi di bawah, sayalah satu-satunya Yang Mulia”
“Dengan demikian, orang yang cakap akan menggunakan pedang, tetapi bukan untuk membunuh orang lain. Dia menggunakan pedang dan memberikan kehidupan kepada orang lain. Jika perlu membunuh, dia akan membunuh. Jika perlu mengorbankan nyawa, dia akan mengorbankan nyawa. Saat membunuh, dia membunuh dengan konsentrasi penuh; saat mengorbankan nyawa, dia mengorbankan nyawa dengan konsentrasi penuh. Tanpa melihat benar atau salah, dia mampu melihat benar dan salah; tanpa mencoba membedakan, dia mampu membedakan dengan baik. Berjalan di atas air seperti layaknya berjalan di darat, dan berjalan di darat seperti layaknya berjalan di atas air. Jika mampu mendapatkan kebebasan seperti ini , dia tidak akan dibingungkan oleh siapa pun di dunia. Dengan demikian, dia akan melampaui batas pertemanan.”
‘Orang yang cakap’ berarti orang yang cakap dalam seni ilmu bela diri.
‘Dia menggunakan pedang, tetapi bukan untuk membunuh orang lain’ berarti bahwa walaupun dia tidak menggunakan pedang untuk membunuh orang lain, jika lawan dihadapkan pada prinsip ini, mereka akan ketakutan dan mati dengan sendirinya. Tidak perlu membunuh mereka.
‘Dia menggunakan pedang dan memberikan kehidupan kepada orang lain’ berarti bahwa ketika berhadapan dengan musuh yang berpedang, dia akan menyesuaikan segala sesuatu gerakan lawan itu dan dia sendiri akan dapat memerhatikannya dengan sesuka hati.
‘Jika perlu membunuh, dia akan membunuh, jika perlu mengorbankan nyawa, dia akan mengorbankan nyawa. Saat membunuh, dia membunuh dengan konsentrasi penuh, saat mengorbankan nyawa, dia mengorbankan nyawa dengan konsentrasi penuh’ berarti bahwa, entah mengorbankan nyawa atau mengambil nyawa, dia melakukannya dengan perasaan bebas dalam kondisi pikiran yang sangat tenang serta dengan konsentrasi penuh. Kemudian, orang yang tenang itu akan menjadi satu dengan obyek konsentrasinya.
‘Tanpa melihat benar atau salah, dia mampu melihat benar dan salah; tanpa mencoba membedakan, dia mampu membedakan dengan baik’ Kalimat ini berarti bahwa dalam hal ilmu bela dirinya, dia tidak melihatnya untuk mengatakan “benar” atau “tidak benar”, tetapi mampu melihat perbedaan itu. Dia tidak mencoba menilai suatu permasalahan, tetapi mampu melakukannya dengan baik.
Jika seseorang memasang cermin, rupa apa pun yang kebetulan ada dihadapannya akan terpantul serta terlihat . Ibarat kaca yang melakukannya tanpa berpikir, berbagai rupa akan terpantul dengan jelas, tanpa bermaksud membedakan rupa yang ini dari yang itu. Dengan mengubah seluruh pola pikirnya seperti sebuah cermin, orang yang mempraktikkan seni ilmu bela diri tidak akan mempunyai keinginan untuk membedakan yang benar dari yang salah, tetapi sesuai dengan kejernihan cermin dalam pikirannya, penilaian benar dan salah akan didapatkan tanpa dia sendiri memberikan pemikiran mengenai hal itu.
‘Berjalan di atas air seperti layaknya berjalan di darat, dan berjalan di darat seperti layaknya berjalan di atas air.’ Arti kalimat ini tidak akan dimengerti oleh siapa pun yang belum mendapat pencerahan mengenai sumber tertinggi umat manusia.
Jika seorang bodoh berjalan di tanah seperti layaknya berjalan di atas air, ketika dia berjalan di tanah, dia akan jatuh tengkurap. Jika dia berjalan di atas air seperti layaknya berjalan di tanah, ketika dia berjalan di atas air, dia mungkin akan berpikir bahwa dia sungguh-sungguh bisa berjalan-jalan dengan bebas. Berkenaan dengan hal ini, manusia yang lupa akan arti tanah dan air pertama-tama harus memahami dulu prinsip ini.
‘Jika mampu mendapatkan kebebasan seperti ini, dia tidak akan dibingungkan oleh siapa pun di dunia ini.’ Menurut kalimat ini, seorang ahli seni bela diri yang mampu mendapatkan kebebasan seperti ini tidak akan bingung dengan apa yang harus dilakukannya, tak peduli siapa pun di dunia ini yang akan menjadi lawan tandingnya.
‘Dengan demikian, dia akan melampaui batas pertemanan’ berarti dia tidak akan mempunyai teman sejawat di dunia ini. Dia akan menjadi seperti Shakyamuni yang berkata, “Baik di Surga di atas dan Bumi di bawah, sayalah satu-satunya Yang Mulia”
.... bersambung
semesta- Jumlah posting : 54
Points : 96
Reputation : 0
Join date : 29.06.09
:: Lain Lain :: Diskusi Umum
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
Tue May 15, 2012 12:26 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 3
Sun Mar 25, 2012 4:42 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 2.
Sun Mar 25, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Kundalini Part 1 By TRIMURTI YOGA KUNDALINI
Sat Mar 24, 2012 9:24 pm by henry_gautama
» Kundalini-not Only in Hinduism
Sat Mar 24, 2012 8:52 pm by henry_gautama
» Pandangan Tantrayana ttg Pembangkitan Kundalini:
Fri Mar 23, 2012 9:52 pm by henry_gautama
» Beasiswa S1
Tue Mar 20, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Lowongan MANAGER OPERASIONAL
Tue Mar 20, 2012 4:37 pm by henry_gautama
» Mengenal lebih dekat Kundalini
Tue Mar 20, 2012 3:16 pm by henry_gautama