Kemarin pagi seperti biasa saya selalu menerima sms dari seorang temen yang nun jauh disana. Sms tentang spiritual, pencerahan, motivasi dll. Semua sms yang dia kirimkan saya menyukainya, karena untuk mengawali hari sms tersebut membantu kita untuk lebih semangat menjalani hari.

Tidak seperti biasanya sms kemarin saya balas dengan "i like it.. Gan en". Setelah membalas sms tersebut saya pergi kekamar mandi, ternyata ketika akan berangkat kekantor saya melihat missed call dari teman saya tersebut.

Saya menunda untuk menelponnya sampai saya tiba di kantor. Setelah tiba dikantor dan saya menelponnya, saya menanyakan "Hello, tadi kamu menelpon ada apa?". Dia menjawab bahwa itu hanya kesalahan tekan tombol di Hp nya saja.

Kemudian saya melanjutkan pembicaraan, dimana saya mengatakan bahwa terima kasih selama ini dia telah rajin untuk sms hal-hal positif dan saya sangat menyukainya. Sempat saya melontarkan kata-kata yang hanya untuk menggodanya saja tanpa maksud apapun " jadi setiap malam kamu selalu mencari bahan untuk sms dipagi hari kepada temen-teman donk?". Kemudian dia menjawab bahwa " dulu dia sempat "kecanduan" hal yang saya maksudkan, sempat lama sekali, dia selalu ingin terus melakukan hal yang sama dipagi hari. Sampai akhirnya dia sadar bahwa hal demikian (baik) jika "ketergantungan/melekat" hasilnya adalah tidak baik".

Hal diatas diperkuat oleh perkataan seseorang kepada saya yang mengatakan bahwa "spiritual yang 'fanatik/dipegang/melekat' pada akhirnya bukan lagi spiritual, melainkan menjadi 'material' "

Material yang kita tahu adalah sesuatu yang kita dapat lihat dan rasakan seperti uang, barang-barang dll. Namun ketika seseorang tersebut mengatakan hal demikian saya baru menyadari bahwa jika demikian material adalah sesuatu yang bukan hanya "berwujud", tetapi juga hal-hal yang "tidak berwujud" namun ketika kita "pegang" maka hal tersebut menjadi "material".

Dalam hal ini kita awalnya ingin melakukan suatu perbuatan baik (Spiritual), dan ketika kita mulai "memegangnya/melekatinya" maka sifat dari kespiritualannya akhirnya memudar dan berganti menjadi "material"

Sebenarnya boleh kita "memegang/melekat" tetapi hanya untuk "mengetahui/mempelajari/mengerti" tentang sesuatu tersebut. Namun setelah kita tahu dan mengerti maka kita harus menyadari bahwa segala sesuatu itu harus kita "lepaskan".

Jika kita tidak pernah memegang, maka tidak akan ada yang dapat kita lepaskan.

_/\_
Che Na
1 September 2009