Pencarian
Similar topics
Latest topics
Connect Facebook
Samudera Hati (TYK)
Statistics
Total 69 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Pras
Total 428 kiriman artikel dari user in 160 subjects
PENCARIAN JATI DIRI
2 posters
Halaman 1 dari 1
PENCARIAN JATI DIRI
Tulisan ini sy coba tuangkan dalam forum samudera hati semata mata untuk berbagi kepada teman teman dengan tujuan semoga bermanfaat dan lebih dapat menyikapi fenomena2x/pengalaman spiritual yg terjadi dalam diri terutama bagi yg mau, akan, sedang mengalami/menjalankan kespiritualannya dng tujuan agar lebih baik dan tidak terjerumus ke hal hal yg justru membawa kemunduran dan kebingungan karena hasil dari pengalam spiritual setiap pribadi manusia mempunyai ke unikan – keunikan tersendiri yg akan membawa kita ke suatu keadaan dimana akan ada pendewasaan kondisi bathin yg selama ini mungkin tidak terpikirkan oleh anda dan setiap pengalaman spiritual itu akan tergantung dari karma masing masing orang.
Pengalaman spiritual saya ini dimulai dari kondisi orang tua saya (ayah) yang pada saat itu sedang menderita suatu penyakit yang lumayan sangat menganggu aktivitas kesehariannya. Penyakit yg di derita oleh orang tuan saya ini menurut dokter adalah tumor di usus 12 jari dan harus di operasi untuk pemulihan kondisinya.
Saran dokter tersebut kami jalankan dan proses operasi pada saat itu berjalan dengan lancar dan hasil dr operasi pengangkatan tumor itu pun dokter perlihatkan kepada kami sekeluarga.
Setelah menjalani operasi dan dalam masa pemulihan selama 5 hr orang tua saya masih dalam kondisi lemah dan biasanya menurut dokter hari ke 6 sampai hari ke 7 si pasien boleh di berikan makanan padat agar lebih cepat membantu pemulihan kondisi fisiknya.
Pada hari ke-6 kami memberikan makanan dan minuman padat kepadanya tetapi kenyataannya orang tua saya tidak dapat menerima makanan dan minuman tersebut malah yg timbul rasa mual yg amat sangat mengganggunya. Kondisi tersebut kami konsultasikan kepada dokter bedah dan menurut analisa dokter bedah harus di jalani operasi lanjutan karena rasa mual itu menurutnya di sebabkan oleh pelengketan di usus sehinga setiap yang masuk ke pencernaannya baik itu berupa makanan atau minuman akan menyebabkan mual. Kami sekeluarga diberikan waktu untuk memutuskannya karena dokter akan melakukan operasi 2 hr lagi dan ini membuat kami putus asa karena dari operasi yg pertama saja orang tua kami sangat lemah sekali kondisinya apalagi di sarankan untuk menjalankan operasi kedua.
Saya sebagai anak yg tetua tentunya sangat sedih dan bingung apa yg harus saya lakukan, saya coba bicarakan hal ini dengan adik sy bagaimana jika kita coba penyembuhan alternative saja karena kalaupun dipaksakan dengan melihat kondisi orang tua seperti itu tidak memungkinkan untuk menjalankan operasi kedua. Akhirnya adik sy coba mencari informasi ke teman temannya dan kebetulan ada salah satu temanya memberikan saran bagaimana kalau nanti malam dia sendiri akan datang ke rumah sakit dengan membawa air putih yg telah di bacakan doa dan kami mempersilahkan dengan harapan mudah mudahan dapat bermanfaat.
Malam itu teman adik saya datang sambil membawa air putih dan kami memberikan air putih tersebut kepada ayah kami dengan terlebih dahulu kami memberitahukan bahwa air putih ini telah di bacakan doa. Setelah meminum air putih tersebut ayah kami merasakan perubahan dan bahkan dapat makan nasi yg telah di sediahkan oleh pihak rumah sakit. Kondisi ini sedikit membawa kami ke sebuah harapan tetapi keesokan harinya ayah tidak dapat makan dan minum kembali walaupun di paksakan hanya rasa mual yg timbul dan perih di sekitar pencernaannya. Sore menjelang malam adik saya menelpon temannya itu untuk membawa kembali air yg telah dibacakan doa dan ternyata setelah meminum air itu kembali dapat makan dan minum tanpa timbul keluhan mual dan perih. Dari hasil tersebut kami putuskan untuk membawa orang tua kami pulang dan membatalkan operasi yg di anjurkan oleh dokter bedah dengan menandatangani surat pernyataan di atas materai.
Dalam perjalanan pulang tersebut orang tua kami meminta untuk langsung dibawa ke tempat penyembuhan alternatif dengan harapan dapat penanganan selanjutnya sehingga dapat melakukan aktifitas makan dan minum seperti biasanya tanpa merasakan perih dan mual. Syukur kami panjatkan kepada TUHAN YME orang tua kami akhirnya sembuh dan sejak itu terjalinlah tali kekeluargaan antara saya dengan pakar penyembuhan alternative tsb, yang mana mulai saat itulah sy sering berkunjung kekediaman pakar tsb.
Pada suatu waktu sy berkunjung kesana dan berkenalan dengan seseorang ( si “A”) yang merupakan murid di sana yg sudah lama berlatih meditasi. Saya melihat si ”A” ini duduk meditasi dengan tenang selama kurang lebih 1 (satu) jam dan selama beberapa lama dari keadaan duduk diam tersebut tiba tiba sy melihat tangan si “A” bergerak gerak lembut seperti orang yg sedang berlatih Tai Chi. Melihat kondisi itu saya bertanya dalam hati dan juga timbul rasa ketertarikan saya untuk dapat mengalami seperti si “A” tersebut.
Ke esok harinya di rumah sendiri dengan masih membayangkan si “A” yg duduk diam bermeditasi sambil mengerakan-gerakan tanggannya yg terlihat indah tersebut, saya mencoba untuk duduk bermeditasi dengan berharap dapat mengalami keadaan seperti si “A”. Kurang lebih selama ½ jam duduk bermeditasi dengan keinginan yg kuat saya pun mendapatkan hal yg sama seperti si “A” tersebut dengan bergeraknya tangan ini secara alami bahkan keadaan tersebut dapat saya sadari dengan merasakan suatu sensasi dari gerak tanggan yg lembut seperti gerakan Tai Chi.
Setelah selesai mengalami sensasi gerak tangan dan duduk diam bermeditasi tersebut saya berpikir dan menganalisa apakah keadaan itu hanya dan cuma ada dalam keadaan bermeditasi, akhirnya dengan posisi badan berdiri saya mencoba untuk kembali merasakan sensasi dari gerak tangan tersebut, gerakan tangan itu ternyata tetap bisa saya rasakan meskipun tidak dalam kondisi duduk diam bermeditasi bahkan gerakannya lebih keras seperti orang yng sedang berlatih jurus Kung Fu dan jurus jurus itu muncul begitu saja dimana sebelumnya perlu rekan rekan ketahui saya belum pernah berlati Kung Fu. Dalam keadaan tersebut kondisi kesadaran saya tetap terjaga tetapi gerak gerakan ini terus berjalan kurang lebih satu jam dan ada kunikan pada saat itu dimana ketika tubuh ini telah merasa lelah dengan sendirinya gerakan gerakan yg muncul itu perlahan lahan berhenti dengan sendirinya dan yg saya mendapatkan badan ini terasa segar sekali (mungkin karena banyak keringat yg keluar pada saat itu )
Hari hari terus saya jalani seperti biasanya dengan tetap berlatih duduk diam bermeditasi dan semakin saya rajin berlatih meditasi pengalaman spiritual lainnya saya dapatkan dengan sendirinya. Pengalaman spiritual itu datang dengan membawa dan membuat diri ini merasa sudah menjadi seorang yg mempunyai kemampuan bathin lebih dari orang biasa. Kemampuan bathin yg saya dapatkan banyak sekali bahkan membuat ego saya semakin kuat dengan tidak perduli dengan lingkungan dan orang orang sekitar saya. Seiring berjalannya waktu, saya merasa ada sesuatu yg hilang dalam diri ini dan rasa ini selalu membuat saya tidak nyaman dan tidak tenang. Ketidaknyamanan dan ketidaktenangan bathin ini membuat saya mencari cara dan jalan untuk dapat menyikapi dengan bertanya kedalam diri “Apa sih sebenarnya yang saya cari?? ; Apa sih manfaat yg sy dapatkan dari kemampuan bathin ini?”. Pertanyaan tersebut di atas selalu muncul dalam kesaharian dan meditasi saya karena memang dalam menjalani ke spritualan tersebut saya tidak mempunyai seorang pembimbing (guru).
Rasa yg tidak nyaman tersebut diatas merupakan indikasi dimana saya harus kembali lagi “KEPADA DIRI SAYA “ yg dulu karena semua pengalaman itu jika di sadari oleh kita hanya dan cuma proses PENDEWASAAN BATHIN yg setiap orang akan mengalaminya di kespritualan dalam proses untuk mencari JATI DIRI yang sejati.
Pengalaman spiritual saya ini dimulai dari kondisi orang tua saya (ayah) yang pada saat itu sedang menderita suatu penyakit yang lumayan sangat menganggu aktivitas kesehariannya. Penyakit yg di derita oleh orang tuan saya ini menurut dokter adalah tumor di usus 12 jari dan harus di operasi untuk pemulihan kondisinya.
Saran dokter tersebut kami jalankan dan proses operasi pada saat itu berjalan dengan lancar dan hasil dr operasi pengangkatan tumor itu pun dokter perlihatkan kepada kami sekeluarga.
Setelah menjalani operasi dan dalam masa pemulihan selama 5 hr orang tua saya masih dalam kondisi lemah dan biasanya menurut dokter hari ke 6 sampai hari ke 7 si pasien boleh di berikan makanan padat agar lebih cepat membantu pemulihan kondisi fisiknya.
Pada hari ke-6 kami memberikan makanan dan minuman padat kepadanya tetapi kenyataannya orang tua saya tidak dapat menerima makanan dan minuman tersebut malah yg timbul rasa mual yg amat sangat mengganggunya. Kondisi tersebut kami konsultasikan kepada dokter bedah dan menurut analisa dokter bedah harus di jalani operasi lanjutan karena rasa mual itu menurutnya di sebabkan oleh pelengketan di usus sehinga setiap yang masuk ke pencernaannya baik itu berupa makanan atau minuman akan menyebabkan mual. Kami sekeluarga diberikan waktu untuk memutuskannya karena dokter akan melakukan operasi 2 hr lagi dan ini membuat kami putus asa karena dari operasi yg pertama saja orang tua kami sangat lemah sekali kondisinya apalagi di sarankan untuk menjalankan operasi kedua.
Saya sebagai anak yg tetua tentunya sangat sedih dan bingung apa yg harus saya lakukan, saya coba bicarakan hal ini dengan adik sy bagaimana jika kita coba penyembuhan alternative saja karena kalaupun dipaksakan dengan melihat kondisi orang tua seperti itu tidak memungkinkan untuk menjalankan operasi kedua. Akhirnya adik sy coba mencari informasi ke teman temannya dan kebetulan ada salah satu temanya memberikan saran bagaimana kalau nanti malam dia sendiri akan datang ke rumah sakit dengan membawa air putih yg telah di bacakan doa dan kami mempersilahkan dengan harapan mudah mudahan dapat bermanfaat.
Malam itu teman adik saya datang sambil membawa air putih dan kami memberikan air putih tersebut kepada ayah kami dengan terlebih dahulu kami memberitahukan bahwa air putih ini telah di bacakan doa. Setelah meminum air putih tersebut ayah kami merasakan perubahan dan bahkan dapat makan nasi yg telah di sediahkan oleh pihak rumah sakit. Kondisi ini sedikit membawa kami ke sebuah harapan tetapi keesokan harinya ayah tidak dapat makan dan minum kembali walaupun di paksakan hanya rasa mual yg timbul dan perih di sekitar pencernaannya. Sore menjelang malam adik saya menelpon temannya itu untuk membawa kembali air yg telah dibacakan doa dan ternyata setelah meminum air itu kembali dapat makan dan minum tanpa timbul keluhan mual dan perih. Dari hasil tersebut kami putuskan untuk membawa orang tua kami pulang dan membatalkan operasi yg di anjurkan oleh dokter bedah dengan menandatangani surat pernyataan di atas materai.
Dalam perjalanan pulang tersebut orang tua kami meminta untuk langsung dibawa ke tempat penyembuhan alternatif dengan harapan dapat penanganan selanjutnya sehingga dapat melakukan aktifitas makan dan minum seperti biasanya tanpa merasakan perih dan mual. Syukur kami panjatkan kepada TUHAN YME orang tua kami akhirnya sembuh dan sejak itu terjalinlah tali kekeluargaan antara saya dengan pakar penyembuhan alternative tsb, yang mana mulai saat itulah sy sering berkunjung kekediaman pakar tsb.
Pada suatu waktu sy berkunjung kesana dan berkenalan dengan seseorang ( si “A”) yang merupakan murid di sana yg sudah lama berlatih meditasi. Saya melihat si ”A” ini duduk meditasi dengan tenang selama kurang lebih 1 (satu) jam dan selama beberapa lama dari keadaan duduk diam tersebut tiba tiba sy melihat tangan si “A” bergerak gerak lembut seperti orang yg sedang berlatih Tai Chi. Melihat kondisi itu saya bertanya dalam hati dan juga timbul rasa ketertarikan saya untuk dapat mengalami seperti si “A” tersebut.
Ke esok harinya di rumah sendiri dengan masih membayangkan si “A” yg duduk diam bermeditasi sambil mengerakan-gerakan tanggannya yg terlihat indah tersebut, saya mencoba untuk duduk bermeditasi dengan berharap dapat mengalami keadaan seperti si “A”. Kurang lebih selama ½ jam duduk bermeditasi dengan keinginan yg kuat saya pun mendapatkan hal yg sama seperti si “A” tersebut dengan bergeraknya tangan ini secara alami bahkan keadaan tersebut dapat saya sadari dengan merasakan suatu sensasi dari gerak tanggan yg lembut seperti gerakan Tai Chi.
Setelah selesai mengalami sensasi gerak tangan dan duduk diam bermeditasi tersebut saya berpikir dan menganalisa apakah keadaan itu hanya dan cuma ada dalam keadaan bermeditasi, akhirnya dengan posisi badan berdiri saya mencoba untuk kembali merasakan sensasi dari gerak tangan tersebut, gerakan tangan itu ternyata tetap bisa saya rasakan meskipun tidak dalam kondisi duduk diam bermeditasi bahkan gerakannya lebih keras seperti orang yng sedang berlatih jurus Kung Fu dan jurus jurus itu muncul begitu saja dimana sebelumnya perlu rekan rekan ketahui saya belum pernah berlati Kung Fu. Dalam keadaan tersebut kondisi kesadaran saya tetap terjaga tetapi gerak gerakan ini terus berjalan kurang lebih satu jam dan ada kunikan pada saat itu dimana ketika tubuh ini telah merasa lelah dengan sendirinya gerakan gerakan yg muncul itu perlahan lahan berhenti dengan sendirinya dan yg saya mendapatkan badan ini terasa segar sekali (mungkin karena banyak keringat yg keluar pada saat itu )
Hari hari terus saya jalani seperti biasanya dengan tetap berlatih duduk diam bermeditasi dan semakin saya rajin berlatih meditasi pengalaman spiritual lainnya saya dapatkan dengan sendirinya. Pengalaman spiritual itu datang dengan membawa dan membuat diri ini merasa sudah menjadi seorang yg mempunyai kemampuan bathin lebih dari orang biasa. Kemampuan bathin yg saya dapatkan banyak sekali bahkan membuat ego saya semakin kuat dengan tidak perduli dengan lingkungan dan orang orang sekitar saya. Seiring berjalannya waktu, saya merasa ada sesuatu yg hilang dalam diri ini dan rasa ini selalu membuat saya tidak nyaman dan tidak tenang. Ketidaknyamanan dan ketidaktenangan bathin ini membuat saya mencari cara dan jalan untuk dapat menyikapi dengan bertanya kedalam diri “Apa sih sebenarnya yang saya cari?? ; Apa sih manfaat yg sy dapatkan dari kemampuan bathin ini?”. Pertanyaan tersebut di atas selalu muncul dalam kesaharian dan meditasi saya karena memang dalam menjalani ke spritualan tersebut saya tidak mempunyai seorang pembimbing (guru).
Rasa yg tidak nyaman tersebut diatas merupakan indikasi dimana saya harus kembali lagi “KEPADA DIRI SAYA “ yg dulu karena semua pengalaman itu jika di sadari oleh kita hanya dan cuma proses PENDEWASAAN BATHIN yg setiap orang akan mengalaminya di kespritualan dalam proses untuk mencari JATI DIRI yang sejati.
Semoga bermanfaat
HG
henry_gautama- Jumlah posting : 63
Points : 129
Reputation : 0
Join date : 30.06.09
Re: PENCARIAN JATI DIRI
bung henry,
sebuah penyampaian pengalaman nyata yang lengkap itu cukup memberikan pandangan cukup lengkap jalan kehidupan manusia, dan sekaligus mendebarkan juga.
sebuah penyampaian pengalaman nyata yang lengkap itu cukup memberikan pandangan cukup lengkap jalan kehidupan manusia, dan sekaligus mendebarkan juga.
oot30- Jumlah posting : 103
Points : 104
Reputation : 0
Join date : 19.08.09
Similar topics
» “Keluar Diri VS Masuk Kedalam Diri”
» Meditasi Panas Diri
» Melawan Kepasrahan Diri dengan Ketenangan Pikiran
» Meditasi Panas Diri
» Melawan Kepasrahan Diri dengan Ketenangan Pikiran
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
Tue May 15, 2012 12:26 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 3
Sun Mar 25, 2012 4:42 pm by henry_gautama
» KUNDALINI SHAKTI part 2.
Sun Mar 25, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Kundalini Part 1 By TRIMURTI YOGA KUNDALINI
Sat Mar 24, 2012 9:24 pm by henry_gautama
» Kundalini-not Only in Hinduism
Sat Mar 24, 2012 8:52 pm by henry_gautama
» Pandangan Tantrayana ttg Pembangkitan Kundalini:
Fri Mar 23, 2012 9:52 pm by henry_gautama
» Beasiswa S1
Tue Mar 20, 2012 4:39 pm by henry_gautama
» Lowongan MANAGER OPERASIONAL
Tue Mar 20, 2012 4:37 pm by henry_gautama
» Mengenal lebih dekat Kundalini
Tue Mar 20, 2012 3:16 pm by henry_gautama