Join the forum, it's quick and easy

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Latest topics
» Tanya Jawab seputar Kundalini dng Raja Kudalini
:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 EmptyTue May 15, 2012 12:26 pm by henry_gautama

» KUNDALINI SHAKTI part 3
:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 EmptySun Mar 25, 2012 4:42 pm by henry_gautama

» KUNDALINI SHAKTI part 2.
:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 EmptySun Mar 25, 2012 4:39 pm by henry_gautama

» Kundalini Part 1 By TRIMURTI YOGA KUNDALINI
:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 EmptySat Mar 24, 2012 9:24 pm by henry_gautama

» Kundalini-not Only in Hinduism
:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 EmptySat Mar 24, 2012 8:52 pm by henry_gautama

» Pandangan Tantrayana ttg Pembangkitan Kundalini:
:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 EmptyFri Mar 23, 2012 9:52 pm by henry_gautama

» Beasiswa S1
:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 EmptyTue Mar 20, 2012 4:39 pm by henry_gautama

» Lowongan MANAGER OPERASIONAL
:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 EmptyTue Mar 20, 2012 4:37 pm by henry_gautama

» Mengenal lebih dekat Kundalini
:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 EmptyTue Mar 20, 2012 3:16 pm by henry_gautama

Connect Facebook
Samudera Hati (TYK)

Samudera Hati (TYK)

Gallery


:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 Empty
May 2024
MonTueWedThuFriSatSun
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Calendar Calendar

Navigation
 Portal
 Indeks
 Anggota
 Profil
 FAQ
 Pencarian
Poll
Counter
Anda pengunjung yang ke :
:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 Image
www.samuderahati.co.cc

Statistics
Total 69 user terdaftar
User terdaftar terakhir adalah Pras

Total 428 kiriman artikel dari user in 160 subjects

:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2

Go down

:: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2 Empty :: Citta Kita adalah Agama Kita :: - Bag. 2

Post  semesta Thu Jul 23, 2009 2:24 pm

... sambungan

Ada hari dimana dunia tampak begitu indah, namun di hari berikutnya tampak mengerikan. Bagaimana bisa demikian? Secara ilmiah, tidak mungkin dunia berubah begitu drastis. Citta kitalah yang menyebabkan penampakan-penampakan tersebut. Ini bukanlah dogma agama; bergejolaknya citta kita tidak ada hubungannya dengan dogma agama. Saya tidak membicarakan agama, saya membicarakan cara kita menjalani kehidupan sehari-hari, yaitu sesuatu yang membuat pikiran kita bergejolak. Orang lain dan lingkungan kita tidak berubach drastis, yang berubah adalah pikiran kita. Saya harap anda bisa mengerti hal ini. Sama halnya, ada orang yang merasa bahwa dunia begitu indah dan orang-orang begitu menakjubkan serta baik hati; sementara yang lain merasa bahwa semua orang dan segalanya serba menakutkan. Siapa yang benar? Bagaimana kita dapat menjelaskannya secara ilmiah? Sebenarnya itu hanyalah proyeksi dunia indrawi kita masing-masing. Kita merasa, “Hari ini begini, besok begitu; laki-laki ini begini; perempuan itu begitu.” Namun adakah wanita yang cantik selamanya secara hakiki? Adakah lelaki yang tampan selamanya
secara hakiki? Hal seperti itu tidak ada. Mereka tidak bersifat hakiki, mereka hanyalah kreasi-kreasi dari pikiran kita sendiri.

Janganlah berharap bahwa obyek-obyek materi bisa memuaskan kita atau membuat hidup kita sempurna; ini tidak mungkin. Bagaimana kita bisa merasa puas sekalipun kita memiliki obyek-obyek materi yang berlimpah? Apakah mempunyai ratusan kekasih akan membuat kita merasa puas? Itu tidak akan pernah terjadi. Kebahagiaan berasal dari pikiran.

Jika kita tidak mengetahui psikologi diri sendiri, kita mungkin mengabaikan apa yang terjadi dalam kesadaran kita sampai suatu saat pikiran kita kacau-balau; dan kita benar-benar menjadi gila. Orang-orang menjadi gila karena mereka kurang memiliki prajna (Inggris: wisdom), karena mereka tidak mampu memeriksa citta mereka sendiri. Mereka tidak dapat menjelaskan diri mereka kepada mereka sendiri. Mereka tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan diri mereka sendiri. Sehingga mereka terus menerus disibukkan dengan berbagai obyek eksternal – sementara di dalam,
pikiran mereka menjadi lemah sampai akhirnya kacau-balau. Mereka salah mengerti mengenai dunia internal mereka, dan citta mereka sepenuhnya menyatu dengan kesalahpengertian (Sanskerta: avidya), bukannya tergugah dan menganalisa diri. Periksalah sikap-sikap mental diri kita sendiri. Jadilah ahli terapi bagi diri kita sendiri.

... bersambung


Terakhir diubah oleh semesta tanggal Thu Jul 23, 2009 2:40 pm, total 1 kali diubah (Reason for editing : editing)
semesta
semesta

Jumlah posting : 54
Points : 96
Reputation : 0
Join date : 29.06.09

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik